Senin, 18 Mei 2009

RETAILING (RETAIL LOCATIONS)

3. Freestanding Sites

A freestanding site is a retail location that’s not connected to other retailers, although many are located adjacent to malls.

This type of retail location is basically any stand-alone building. It can be tucked away in a neighborhood location or right off a busy highway. Depending on the landlord, there are generally no restrictions on how a retailer should operate his business. It will probably have ample parking and the cost per square foot will be reasonable. The price for all that freedom may be traffic. Unlike the attached retail locations where customers may wander in because they were shopping nearby, the retailer of a free standing location has to work at marketing to get the customer inside.

a. Advantages of freestanding locations:

Advantages of freestanding locations are greater visibility, lower rents, ample parking, no direct competition, greater convenience for customers, fewer restrictions on signs, hours, or merchandise, and ease of expansion.

b. Disadvantage of freestanding locations:

A disadvantage of freestanding locations is the lack of synergy with other stores. A retailer in a freestanding location must be a primary destination point for customers. It must offer customers something special in merchandise, price, promotion, or services to get them into the store.

4. Other Retail Location Opportunities

a. Airports

b. Resorts

c. Hospitals

d. Store within a Store


5. Choosing a Retail Store Location

Where you choose to locate your retail business will have a major impact on everything your shop does. The difference between selecting the wrong location and the right site could be the difference between business failure and success.

Before choosing a retail store location, define how you see your business, both now and in the future.

  • What do your customers look like?
  • Can you visualize your building?
  • Do you know what you want to sell and what you want your business to be known for?
  • Have you determined how much retail space, storage area, or the size of the office you need?

Without the answers to these basic questions, it will be hard to find the perfect location for generating the maximum amount of profit for your retail store.

Type of Goods

Examine what kind of products you sell, as some goods will require certain types of locations. Would your store be considered a convenience store, a specialty shop or a shopping store?

Convenience goods require easy access, allowing the customer to quickly make a purchase. A mall would not be a good location for convenience goods. This product type is lower priced and purchased by a wide range of customers.

Specialty goods are more unique than most products and customers generally won't mind traveling out of the way to purchase this type of product. This type of store may also do well near other shopping stores.

A shopping store usually sells items at a higher price which are bought infrequently by the customer. Furniture, cars and upscale clothing are examples of goods found at a shopping store. Because the prices of theses items are higher, this type of customer will want to compare prices before making a purchase. Therefore, retailers will do well to locate their store near like stores.

Selasa, 07 April 2009

PEMASARAN JASA

ANALISA PEMASARAN JASA

PERHOTELAN

1. Mekanisme Kerja Perhotelan

a. Pengertian hotel

Dalam keputuan Dirjen Pariwisata no. 14 th 1988, Hotel adalah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan, minum seta jaa lain bagi umum dikelola secara komersial, serta memenuhi persyaraan tertentu. Sedangkan dengan akomodasi dimaksudkan sebagai sarana untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan makan dan minum serta jasa lainnya.

b. Jasa dibidang perhotelan

Adapun jasa yang dapat ditawarkan oleh bidang perhotelan adalah sebagai berikut:

a. Khusus dalam bidang perhotelan

- Fasilitas penyediaan/penyewaan kamar

- Fasilitas penyediaan ruang konferensi

b. Menyangkut urusan keuangan

- Menyediakan penukaran valuta asing

- Safety box untuk keamanan harta benda bawaan konsumen

c. Menyangkut urusan makanan

- Menyediakan cafetaria, restoran

d. Menyangkut bidang rekreasi

- Hiburan band,

- Menjual karcis ditempat rekreasi

- Buku Petunjuk obyek wisata

- Kios Souvenir

- Tempat bermain anak-anak

e. Menyangkut bidang hiburan, amusement, band, nyanyi dan tari

f. Bidang olah raga; Penyediaan kolam renang atau ruang fitness

g. Bidang komunikasi/bisnis; penyediaan telepon, fax, fotocopy

c. Penggolongan hotel

Penggolongan hotel ditetapkan oleh Departemen Pariwisata berdasarkan fasilitas yang tersedia serta kondisi fasilitas tersebut. Fasilitas yang dimiliki hotel adalah adanya kolam renang, lapangan parkir, restoran, bar, TV, radio, lundry, taksi, hot and cold water, money changer, ruang konferensi, ruang sidang, dsb.

Berdasarkan kondisi fasilitas tersebut maka hotel diberi golongan bintang 1,2,3,4 dan 5 (SK Dirjen Pariwisata No. KM 37/PW. 304/MPPT-86)

Mengenai jenis hotel adalah sebagai berikut:

1. Residential Hotel,

Yaitu hotel yang menerima tamu untuk tinggal dalam jangka waktu yang agak lama, tapi tidak untuk menetap. Hotel ini pada dasarnya adalah rumah-rumah berbentuk apartemen dengan kamar yang disewakan secara bulanan atau tahunan.

2. Transit Hotel

Adalah hotel yang biasa disebut “commercial hotel” yaitu hotel yang menyediakan kamar dan makan pagi yang diperuntukkan bagi pengunjung yang sedang mengadakasn perjalanan untuk keperluan business dalam waktu relatif pendek. Hotel semacam ini biasannya terdapat di pusat kota atau pada kompleks perdagangan yang ramai, maupun didekat pelabuhan

3. Resort hotel

Resort hotel biasannya disebut juga Seasonal Hotel, yang menyediakan akomodasi pasa musim tertentu. Hotel ini terletak pada daerah-daerah peristirahatan.

d. Bauran pemaran jasa

Perlu dikemukakan bahwa "bauran pemasaran jasa adalah alat-alat pemasaran yang terdiri dari tujuh elemen yaitu product (service), price, place, promotion, participants, physical evidence, dan process yang semua variabel-varibelnya dapat dikendalikan dan dimanifulasi oleh suatu organisasi untuk mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage). Organisasi yang bergerak dibidang jasa (service) menggunakan bauran pemasaran jasa ini untuk membantu strategi mereka dalam mencapai nilai jasa/ konsumen yang tinggi menurut konsumen (customer value) yang akhirnya menentukan posisi persaingan (competitive position) pada pasar sasaranya." (Haksever, Render, Russel, dan Murdick, 2000 ; 131 - 132).

Sedangkan Heskett at.al (1997 ; 23) menyatakan terdapat hubungan antara kepuasan dengan nilai jasa (customer satisfaction linked to service value), semakin sesuai nilai jasa yang diharapkan konumen dengan nilai jasa yang dirasakan konsumen, maka konsumen semakin puas, sedangkan sesuai atau tidaknya nilai jasa dengan harapan konsumen tergantung pada pelaksanaan program bauran pemasaran non convensional bagi perusahaan jasa yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Product yang ditawarkan oleh sebuah hotel beraneka ragarm antara lain, yang memiliki core benefit, yang mendasar yaitu jasa penginapan dengan menyediakan kamar. Kemudian dilengkapi dengan facilitating services atau layanan pendukung, berupa front office, housekeeping, daput, parkir, restoran, fasilitas olahraga, renang, tennis lapangan, fitness, business center dan berbagai fasilitas lainnya.

  1. Strategi Pemasaran Hotel dan Pengembangan Pasar

Strategi pemasaran yang ditawarkan oleh hotel dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu:

  1. outside selling,

Outside selling adalah stratgi yang bersifat impersonal, artinya dapat dilaksanakan melalui advertensi.

Outside selling memiliki tujuan untuk mencari langganan agar menginap di hotel

  1. Inside selling,

Inside selling merupakan strategi pemasaran hotel yang bersifat personal karena strategi ini dipengaruhi ole mutu dari jasa yang ditawarkan dan dirasakan oleh tamu.

Inside selling memiliki tujuan untuk mendorong tamu dalam memanfaatkan semua fasilitas yang disediakan oleh hotel. Disamping itu juga bertujuan agar konsumen betah untuk tinggal lebih lama di hotel sehingga kemudian menginformasikan kepada orang lain tentang fasilitas yang menarik di hotel tersebut.

Didalam pengembangan pasar, sebuah hotel atau jaringan hotel internasional maupun lokal, umumnya memanfaatkan website untuk mengenalkan berbagai fasilitas yang ada di hotelnya, berikut harga kamarnya. Beberapa website bahkan memungkinkan pengunjung untuk melakukan reservasi penginapan. Hal ini sudah menjadi cara umum promosi online sebuah hotel.

Selain kamar, lokasi sebuah hotel juga dapat dijual oleh pihak hotel, maksudnya, hotel yang berada di daerah pariwisata tentu menjual obyek wisata daerah tersebut untuk menarik minat wisatawan menginap di hotelnya. Hotel yang berada di lokasi bisnis menawarkan tempat konvesi, seminar, hingga kedekatan jarak antara hotel dengan pusat-pusat bisnis.

Kegiatan wisata maupun kegiatan bisnis bersifat dinamis. Setiap saat selalu muncul aktivitas baru. Berbagai agenda maupun liputan tentang wisata atau bisnis bisa menjadi topik menarik untuk diulas. Pihak pemasaran hotel bisa melakukan komunikasi lebih personal tentang topik tersebut melalui website maupun blog dilengkapi foto atau video dengan ulasan dengan bahasa yang menarik.

Selain informasi wisata dan bisnis, website maupun blog bisa pula membahas topik-topik yang relevan dengan aktifitas seorang wisatawan. Misalnya, bahasan tentang gadget yang membantu bisnis, penawaran diskon dari toko-toko cenderamata, program-program menarik dari hotel, dll.

(yang poin 3&4 belummm... )

Senin, 06 April 2009

DISTRBSI INTERNASIONAL

SALURAN DISTRIBUSI

INTERNASIONAL


  1. Pengertian Saluran Distribusi

Saluran Distribusi merupakan mata rantai yang menghubungkan produsen dan konsumen. Seperti pada pemasaran domestic, proses distribusi untuk pemasaran internasional juga melibatkan semua kegian yang berkaitan dengan waktu, tempat, dan kepemilikan utilitas baik untuk konsumen industri maupun konsumen akhir.

  1. Bentuk-bentuk saluran distribusi

Terdapat dua bentuk saluran distribusi internasional, antara lain:

    1. Distribusi Langsung

Distribusi langsung berhubungan dengan perusahaan asing melalui: perantara agen (sales representatives, purchasing agent, export broker), atau perantara pedangang (export distributor, foreign retailer, export jobber, trading company).

Distribusi langsung menyebabkan suatu hubungan langsung dengan suatu perusahaan di luar negeri.

    1. Distribusi Tidak Langsung

Distribusi tidak langsung berhubungan dengan perusahaan asing lain, melalui : perantara agen (export management company, manufacturer’s export agent, foreign freight forwarder, commission agent, country-controlled buying agent, trading company), atau perantara pedagang (export merchant, cooperative exporting, export vendor).

Penerapan metode tidak langsung menyebabkan hubungan yang tercipta melalui perusahaan lain yang bertindak sebagai perantara.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa terdapat beberapa jenis perantara. Jenis perantara dan nama mereka beragam di setiap negara dan industri, walaupun berada dalam satu negara yang sama.

  1. Manajemen Saluran Distribusi

Manajemen saluran distribusi mencakup tugas pemilihan saluran distribusi yang tepat serta bagaimana agar mereka dapat bekerja dengan baik. Proses pemilihan membutuhkan berbagai keputusan berkaitan dengan struktur distribusi serta anggota-anggota tertentu dari saluran distribusi yang ingin digunakan.

a. Pemilihan Saluran Distribusi

Proses pemilihan distribusi dalam pemasaran internasional mirip dengan yang dilakukan untuk pemasaran domestik Umumnya proses pemilihan melibatkan proses penetapan sasaan saluran distribusi dan alaternatif yang dapat digunakan, pengujian alternatif, dan pemilihan saluran yang tepat.

a) Penetapan sasaran.

Sasaran dari suatu saluran distribusi internasional diturnkan dari tujuan pemasaran total di luar negeri. Sasaran/tujuan saluran berkaitan dengan pendefinisian secara tegas siapa pelanggan yang menjadi sasaran. Makna tersirat dari definisi pelanggan yang dituju tersebut adalah keputusan tentang apakah perusahaan menginginkan distribusi yang intensif, selektif, atau eksklusif.

b) Menetapkan alternatif saluran

Pada dasarnya perusahaan memiliki tiga alternatif saluran, yaitu: menjual langsung ke pelanggan, menjual melalui perantara yang berbasis di negara Amerika, serta menjual melalui distributor luar negeri.

Dalam hal ini, karakteristik pelanggan, produk, perantara, pesaing, lingkungan pemasaran, dan kekuatan serta kelemahan perusahaan menentukan berbagai macam alternatif yang dapat digunakan dalam pendistribusian suatu lini produk.

c) Evaluasi Alternatif Saluran

Setiap alternatif saluran harus dievaluasi berdasarkan tiga faktor, antara lain: cakupan, pengendalian, dan biaya.

Cakupan meliputi kualitas dan kuantitas pelanggan, serta ditentukan oleh analisi pelanggan yang meneliti faktor-faktor seprti lokasi geografis, potensi penjualan, dan layanan yang dibuthkan.

Pengendalian merupakan keleluasaan yang dimiliki perusahaan, atau yang ingin dimiliki perusahaan,untuk mengawasi alur barang dari awal hingga sampai ke pelanggan.

Faktor ketiga dalam pengevaluasian altenatif saluran adalah biaya. Biaya distribusi langsung oleh perusahaan biasanya cenderung meningkat jika basis penjualannya kecil., namun dengan demikian perusahaan akan memiliki kendali penuh atas proses distribusi.

d) Pemilihan saluran merupakan langkah yang dilakukan setelah alternatif saluran selesai dievaluasi.

  1. Pemilihan perantara

Terdapat empat kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan perantara yang paling cocok: Kekuatan keuangan, jaringan hubungan yang baik, jumlah dan macam perusahaan lain yang diwakili, kualitas tenaga kerja setempat, fasilitas, serta peralatan.

a. Kekuatan Keuangan

Penjualan di pasar luar negeri membutuhkan tenggang waktu yang cuku lama sebelum mencapai tahapan dewasa. Namun demikian, jika mengarapkan awal yang efektif, distributor harus menanamkan modal untuk penyediaan karyawan dan peralatan sebelum kegiatan bisnis yang sebenarnya dijalankan.

b. Jaringan hubungan yang baik

Agar agen dan distributor dapat berjalan efektif, mereka harus memiliki hubungan yang baik dengan lingkaran pemerintahan maupun lingkaran bisnis pribadi. Dalam hal ini mereka harus dipandang sebagai pelaku bisnis yang dihormati oleh semua orang yang berkepentingan dan mengikuti tradisi serta praktek-praktek bisnis yang berlaku.

c. Komitmen pada bisnis lain

Perusahaan pengekspor harus mengumpulkan informasi tentang komitmen-komitmen yang dimiliki perantara potensial terhadap bisnis lain.

d. Karyawan, Fasilitas, dan peralatan

Jumlah dan kualitas karyawan, peralatan, dan fasilitas kantor perwakilan juga harus diteliti. Dalam hal ini karyawan tidak hanya harus ahli dan terampil dalam perdagangan, namun juga harus memiliki kemampuan melakukan hubungan masyarakat. Selanjutnya, jumlah fasilitas dan peralatan distributor juga harus memadai di samping lokasi penempatannya yang tepat.

Berikut ini merupakan beberapa pertimbangan tambahan dalam pemilihan perantara, antara lain:

  1. Kemampuan perusahaan menyediakan cakupan penjualan yang cukup
  2. Reputasi dan citra keseluruhan sebagai suatu perusahaan yang positif
  3. Kompatibilitas produk
  4. Pengetahuan teknis yang relevan yang dimiliki para staf
  5. Infrastruktur dan fasilitas yang memadai bagi staf
  6. Catatan kinerja keja sama yang terbukti baik dengan perusahaan klien lainnya
  7. Sikap positif terhadap produk perusahaan
  8. Pemikiran yang dewasa tentang perkembangan yang tak terelakkan dalam manajemen pasar perusahaan.

KESIMPULAN

Pada intinya, dalam kaitannya dengan distribusi luar negeri, suatu perusahaan memeliki dua pilihan, yakni; membangun saluran distribusi milik sendiri atau memanfaatkan jenis-jenis perantara lainnya yang telah tersedia.

Satu pertimbangan penting dalam pemilihan saluran distribusi di luar negeri adalah ketersediaan saluran distribusi yang tepat. Teori menyatakan bahwa struktur distribusi suatu negara mencerminkan tahap-tahap pertumbuhan perekonomian negara tersebut. Mengacu pada konsep tersebut, saluran distribusi dinegara maju seharusnya memiliki kesamaan seperti model saluran distribusi yang ada di Amerika, sementara di negara berkembang bentuknya terfragmentasi berskala operasi lebih kecil, dan tidak efisien.

Banyak jenis perantara yang bertindak aktif dalam bidang distribusi internyasional. Intinya, mereka dapat dikategorikan baik sebagai agen domestik dan pedagang perantara yang menyediakan saluran distribusi tidak langsung, atau sebagai agen luar negeri dan pedagang perantara yang membuat pendistribusian langsung layak dilakukan. Perbedaan utama antara agen dan pedagang perantara adalah bahwa agen tidak mengambil alih hak atas barang yang dijual dan beroperasi dengan mengatasnamakan prinsipalnya. Pedagang perantara membutuhkan nama pada barang yang dijual dan melakukan bisnis atas nama pribadi.

Seorang pemasar internasional harus memilih saluran distribusi yang tepat dan membuatnya berfungsi dengan baik. Kegiatan dalam proses pemilihan antara lain penetapan sasaran saluran distribusi, altenatif yang layak, dan pemilihan saluran yang tepat.

Setelah saluran distribusi dapat ditentukan, langkah selanjutnya adalah menemukan distributor luar negeri yang dapat dipercaya. Departemen perdagangan menyediakan berbagai bentuk pelayanan dalam area ini. Pemilihan suatu perantara sebenarnya didasarkan pada kriteria seperti kekatan keuangan, jaringan hubungan yang dimiliki, jumlah dan jenis perusahaan lain yang telah bekerjasama, dan kualitas sumber daya lokal, fsilitas, serta peralatannya.

Secara keseluruhan, perantara independen memainkan peran penting dalam pemasaran internasional. Perantara tersebut terutama sangat dibutuhkan oleh perusahaan –perusahaan yang lebih kecil. Bahkan bebeapa perusahaan besar dengan produk-produk tertentu lebih cenderung memilih distributor daripada saluran distribusi milik pribadi.